Jenis Obligasi yang Perlu Kamu Tahu Biar Nggak Salah Beli

Daftar Isi

ALREON.COM - Kamu udah mulai paham soal obligasi? Atau baru denger kata “obligasi” terus mikir itu semacam nama anak artis? Eits, jangan salah, obligasi itu penting banget buat kamu yang pengin investasi cuan tapi nggak bikin jantung marathon kayak pas liat harga saham turun!

Tapi jangan buru-buru beli dulu, gengs! Obligasi itu ada macem-macem. Ibarat kamu mau beli boba, ada yang brown sugar, ada yang matcha, ada yang topping-nya kelebihan es. Nah, kamu mesti tahu dulu jenis-jenis obligasi biar nggak salah pilih dan dompet kamu tetap aman terkendali.

Yuk, kita bahas satu-satu sambil ngopi dan ngemil gorengan!

1. Obligasi Negara: Si Kalem yang Paling Dipercaya

Ini nih si paling adem. Obligasi negara alias Surat Berharga Negara (SBN) adalah surat utang yang diterbitin langsung sama pemerintah. Jadi kamu kayak minjemin duit ke negara buat dipakai bangun jalan, jembatan, atau mungkin buat bayar gaji menteri (eh, becanda).

Ada beberapa jenis SBN yang populer banget:

a. ORI (Obligasi Ritel Indonesia)

Diterbitkan oleh Kemenkeu dan bisa dibeli mulai dari Rp 1 juta doang. Bunganya dibayar tiap bulan, dan yang penting: bisa dijual sebelum jatuh tempo di pasar sekunder. Cocok buat kamu yang kadang butuh duit mendadak buat beli diskonan midnight sale.

b. SBR (Savings Bond Ritel)

Mirip ORI, tapi nggak bisa dijual sebelum jatuh tempo. Jadi ini cocok buat kamu yang loyal dan nggak mudah tergoda. Bunganya floating alias bisa naik kalau suku bunga naik, jadi lumayan cuan.

c. Sukuk Ritel (SR)

Versi syariahnya. Nggak ada bunga, tapi dapet imbal hasil dengan prinsip syariah. Cocok buat kamu yang pengin invest sambil tetap sesuai nilai-nilai Islami. Info lengkapnya di sini

Kalau mau lihat jadwal penerbitan SBN, cek aja ke situs resmi SBN

2. Obligasi Korporasi: Si Genit Berbunga Tinggi

Kalau yang ini kamu minjemin duit ke perusahaan. Bisa perusahaan BUMN, swasta, atau perusahaan startup yang lagi butuh dana buat ekspansi (atau beli tanaman buat kantor).

Karena bukan negara yang minjem, maka risikonya lebih tinggi. Tapi ya itu... bunganya juga lebih menggiurkan.

Sebelum beli, pastiin:

  • Cek rating obligasinya (AAA = aman, D = hmm... mending pikir lagi)
  • Cek laporan keuangan si perusahaan
  • Jangan cuma ikut-ikutan temen yang katanya “nih perusahaan kayaknya bakal IPO”

Kalau semua udah dicek dan mantap, hayuk gaskeun.

3. Obligasi Daerah: Si Tetangga Baperan yang Jarang Muncul

Obligasi daerah itu surat utang yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah. Jarang banget terbit, tapi kalau muncul biasanya buat proyek-proyek pembangunan daerah. Cocok buat kamu yang cinta pembangunan lokal dan pengin bantu daerah berkembang.

Tapi inget, karena jarang muncul, informasinya terbatas, dan nggak sepopuler SBN atau korporasi. Jadi siap-siap effort lebih buat risetnya.

4. Obligasi Syariah (Sukuk): Versi Halalnya Dunia Per-obligasi-an

Sukuk itu versi syariah dari obligasi. Bukan bunga-bungaan, tapi imbal hasil berdasarkan akad. Misalnya akad ijarah (sewa), mudharabah (bagi hasil), dll.

Cocok buat kamu yang mau investasi halal tanpa khawatir riba. Bisa dalam bentuk SBN (kayak Sukuk Ritel) atau versi korporasi.

Belajar selengkapnya soal sukuk di Investopedia

5. Obligasi Konversi: Si Chameleon yang Bisa Berubah Jadi Saham

Obligasi konversi ini agak ajaib. Awalnya surat utang, tapi bisa diubah jadi saham di perusahaan yang nerbitin. Jadi kamu bisa jadi investor utang dan pemilik perusahaan dalam satu paket hemat.

Tapi risiko naik juga, karena tergantung performa perusahaan. Kalau perusahaannya jeblok, ya kamu jadi pemegang saham yang ikut jeblok. Serunya bisa cuan dobel kalau timing-nya pas.

Penjelasan lengkapnya bisa kamu baca di The Balance

6. Zero Coupon Bonds: Si Diam-Diam Menyimpan Potensi

Obligasi ini nggak bayar bunga rutin. Tapi dijual dengan diskon besar dan dibayar penuh di akhir jatuh tempo. Misalnya kamu beli seharga Rp 800.000, dan nanti pas jatuh tempo dibayar Rp 1.000.000.

Cocok buat kamu yang:

  • Nggak butuh penghasilan rutin
  • Bisa sabar nunggu kayak nungguin balasan chat gebetan

Info lebih dalam bisa dilirik di Investopedia

Kesimpulan

Jenis-jenis obligasi itu banyak banget, dan tiap jenis punya keunikan sendiri. Jangan asal beli karena “katanya bagus”. Mending kenali dulu:

  • Tujuan investasi kamu apa
  • Kamu butuh uangnya kapan
  • Suka risiko atau mager mikir?

Kalau masih bingung, kamu bisa mulai dari SBN yang dijual online lewat Bareksa, Bibit, Tokopedia, atau Bukalapak

FAQ (Pertanyaan yang Sering Ditanyakan)

1. Mana yang lebih aman, obligasi negara atau korporasi?
Obligasi negara lebih aman, tapi korporasi bisa lebih tinggi bunganya

2. Bisa nggak beli obligasi dari HP?
Bisa banget! Coba aja buka Bareksa, Bibit, atau Tokopedia Investasi

3. Kalau butuh duit, bisa dijual?
Kalau beli ORI atau obligasi korporasi, bisa dijual di pasar sekunder

4. Apa itu pasar sekunder?
Tempat jual-beli obligasi setelah masa penawaran selesai. Kayak pasar loak tapi versi rapi

5. Gimana cara tahu obligasi ini bagus atau nggak?
Cek rating obligasi, laporan keuangan penerbit, dan bandingin bunganya sama risiko

Udah paham kan sekarang? Jenis-jenis obligasi itu nggak ribet kalau dijelasin sambil senyum. Kalau kamu pengin artikel serupa buat topik keuangan lainnya, tinggal bilang aja ya!

Posting Komentar

banner